Selasa, 15 Februari 2011

Permintaan Kondom di Kediri Meningkat Menjelang Valentine?

Kemarin (14/02) berbagai macam kalangan di berbagai belahan dunia merayakan hari valentine. Tentu tidak asing di telinga Anda bahwa valentine dalam islam hukumnya Haram. Karena selain bertentangan dengan aturan-aturan dalam al-qur’an, valentine juga merupakan budaya barat. Yang tidak baik untuk ditiru oleh kita.

Selain dilarang oleh agama, valentine atau ber-valentine ria juga membawa dampak yang negatif. Dampak yang paling pastinya adalah meningkatnya seks bebas dan kehamilan di luar nikah. Karena di cukup banyak negara, valentine biasanya ditutup dengan acara seks bebas.

Dan ini pulalah yang terjadi di Indonesia. Menjelang hari Valentine permintaan stok kondom di beberapa hotel di Kota Kediri meningkat. Meningkatnya permintaan ini disebabkan oleh meningkatnya penyewaan kamar.

Awal Februari Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kota kediri sudah mendistribusikan ratusan kondom ke outlet outlet di beberapa hotel di Kota Kediri. Heri Nurdianto, sekretaris KPAD Kota Kediri mengatakan, dari 8 hotel yang rutin menerima pasokan kondom, 4 diantaranya minta tambahan pasokan kondom cukup banyak.

“Mungkin permintaan kondom dari penghuni kamar meningkat,”kata Heri. Tetapi Heri Nurdianto menegaskan jika peningkatan pasokan kondom pada Pebruari ini bukan karena momen Valentin.

Heri Nurdianto menambahkan, penyediaan kondom di hotel tidak dimaksudkan untuk mendukung praktik prostitusi di masyarakat. Tetapi sebagai upaya pencegahan terjadinya penularan virus penyakit kelamin lewat hubungan seksual terutama virus HIV-AIDS.”kita tekan semaksimal mungkin penularan IMS lewat hubungan seksual,”pungkas Heri. (republika.co.id, 14/2/2011)

Tapi, kalau difikir-fikir, jika tidak dimaksudkan untuk mendukung terjadinya praktik prostitusi dan seks bebas di masyarakat, mengapa harus ditingkatkan di bulan Februari ini? Bukankah lebih baik jika kondom dikurangi sehingga membuat orang-orang takut untuk melakukan seks bebas karena takut akan kehamilan.

Lebih baik mencegah daripada mengatasi.

-fafa- 100persen asli :)

Kenapa polisi belum juga tentukan tersangka?

Malam ini (12/02) saya sedang menonton Seputar Indonesia dan saya menyaksikan

“Polisi juga belum tentukan tersangka” seputar indonesia 12 februari 2011

Dalam berita ini dibahas bahwa penyelidikan polisi belum mendapatkan hasil tentang siapakah yang menjadi tersangka dalam kasus penyerangan terhadap anggota jemaat ahmadiyah di Cikeusik, Paledang.

Ketika saya menonton berita tersebut, saya tergerak hati untuk menuliskan alasan-alasannya agar saudara-saudara sekalian juga dapat mengetahui kenapakah gerangan polisi belum juga tentukan tersangka dalam kasus penyerangan terhadap anggota Ahmadiyah.

Kejadian penyerangan terhadap anggota Ahmadiyah ini tidak akan terjadi seandainya pemerintah menindak dengan tegas anggota Ahmadiyah yang jelas-jelas telah dinyatakan sesat oleh MUI. Padahal, sangatlah mudah bagi pemerintah untuk menghindari kasus ini. Cukup dengan membubarkan Ahmadiyah atau menyuruh para jemaat Ahmadiyah untuk tidak menyatakan dirinya sebagai Muslim dan membuat agama baru.
Kita tidak dapat menyalahkan kelompok yang melakukan penyerangan terhadap jemaat Ahmadiyah tersebut. Kenapa? Karena mereka melakukan semua itu tidak lain dikarenakan tidak ada yang bertindak menangani kasus Ahmadiyah ini. Padahal, untuk menindak Ahmadiyah ini adalah tugas pemerintah. Tapi karena pemerintah tidak segera bergerak, salah siapa jika rakyat yang bergerak?
Jadi, setelah terjadinya kasus ini diharapkan dapat menyadarkan pemerintah untuk bertindak dengan segera dan menuntaskan setiap permasalahan di negara ini sampai benar-benar tuntas dan tidak membuat rakyat menjadi harus melakukan tugas pemerintah.

-fafa- 100persen asli :)